Jika Anda adalah seorang penulis pemula, yang belum pernah sebelumnya menerbitkan buku, atau baru menerbitkan dua-tiga judul yang tidak terlalu laris, dan sekarang Anda mendapatkan tawaran kontrak penerbitan, saran saya, LANGSUNG TANDA TANGANI. Saya harus menulisnya dengan huruf kapital karena saking pentingya saran tersebut.
Sebagai pemula, atau penulis beberapa buku yang tidak begitu laris, Anda belum dikenal oleh pembaca, Anda belum memiliki basis massa, tidak ada orang yang akan bertanya-tanya buku Anda selanjutnya, dengan demikian, Anda otomatis dianggap tidak penting oleh penerbit. Maka, jika Anda berbuat rewel, memberikan syarat ini itu, meminta perubahan ini itu, meminta janji ini itu, aduh, kemungkinan besar
si penerbit akan berdehem sebelum kemudian berkata: Saudara Penulis Pemula, Anda sangat rewel sekali ya, dengar, saya batalkan tawaran saya. Saya akn beralih pada sepuluh orang lainnya yang sedang menunggu tawaran dari saya. Dan seketika itu juga Anda kehilangan kesempatan. Masalahnya, jarang sekali kesempatan datang dua kali.
Namun demikian, itu bukan berarti Anda harus bertindak membabi buta, langsung menanda tangani surat kontrak tanpa membaca dan mempelajari. Carilah seseorang yang mengerti soal industri buku dan kontrak penerbitan buku. Mintalah pendapatnya, tanyakan padanya apakah draft kontrak tersebut cukup adil bagi Anda dan calon penerbit Anda. Apalagi jika Anda merasa sangat yakin naskah yang Anda ajukan adalah naskah yang hebat. Rasanya berat jika naskah hebat tersebut harus berakhir dengan nilai yang kecil dan ternyata masih juga belum best seller.
Oh ya, karena itulah saya sarankan, kirim naskah Anda kepada penerbit mayor terlebih dahulu. Jika gagal, maksudnya setelah semua penerbit mayor di negara Anda menolaknya, pindahlah ke penerbit yang di levelnya setingkat di bawahnya, begitu seterusnya sampai tercapai habis jumlah penerbit yang ada. Jika memang penasihat Anda mengatakan kontrak penerbitan tersebut cukup adil, langsung saja Anda terima dan tanda tangani surat kontrak tersebut. Hal penting lainnya yang perlu diingat, pada penerbitan buku pertama, Anda sebaiknya lebih berharap kepada ‘menetapkan status kepenulisan’, jangan langsung menargetkan perolehan materi yang melimpah ruah. Karena Anda akan kecewa berat ketika menerima royalty #aruliterature
Artikel ini disarikan dari situs penulis Ian Irvine
Anda bisa menemui saya di Twitter @arulight
Baca juga artikel lainnya tentang dunia menulis di sini:
Tips menulis no. 1: Nasihat Penting Bagi Calon Penulis: Tantangan Menunggu Anda
Tips menulis no. 2: Penulis Paling Berhasil adalah Penulis yang Paling Gigih
Tips menulis no. 3: Cara Jitu Meningkatkan Kualitas Tulisan Anda
Tips menulis no. 4: Ketika Naskah Kita Ditolak Penerbit, Apa Yang Harus Kita Lakukan?
Tips menulis no. 5: Beberapa Alasan Penerbit Menolak Sebuah Naskah
Tips menulis no. 6: Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Penulis Ketika Mendapatkan Kontrak Penerbitan Buku?
Tips menulis no. 7: Cara Bijak Mengelola Royalti Buku Anda
Tips menulis no. 8: Cara Tepat Dan Bijak Menghadapi Editor
Tips menulis no. 9: Mengapa Naskah Yang Sudah Diterima Tidak Kunjung Terbit
Tips menulis no. 10: Bisakah Terjadi Naskah Yang Sudah Diterima Ternyata Batal Terbit
Tips menulis no. 11: Bukuku Terbit, Apa Yang Harus Kulakukan?