Jangan Takut Kepada Aksi Damai 212
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Karena jika suatu ketika ada yang datang untuk menjajah Indonesia, merekalah yang akan turun melindungi Indonesia.
Termasuk rumahmu, juga rumahku.
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Karena jika suatu ketika negara ini dinista,
Merekalah yang akan serentak membela Indonesia.
Termasuk dirimu, termasuk diriku.
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Karena mereka datang untuk membina keadilan, bukan untuk menghancurkan.
Tidak untuk menghancurkanmu, atau menghancurkan aku.
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Karena mereka berjamaah bukan untuk merenggut tahta,
Tapi untuk meyakinkanmu agar tegas menjalankan amanah.
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Karena mereka datang bukan sebagaimusuh bangsa, melainkan sebagai saudara umat manusia.
Merekalah saudaramu, pun saudaraku
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Lihatlah mereka tidak membawa tongkat, senjata, atau gas air mata,
Mereka datang bersama keluarga, tetangga, sahabat, beserta sajadah suci mulia
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Jangan kau takut pada mereka
Jangan kau takut pada mereka
Mereka bukan gerombolan yang memekik ‘hancurkan istana’
Tapi mereka warga negara yang bershalawat, bertasbih, dan bersama melakukan sholat jamaah
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Sungguh mereka adalah bukti bahwa bangsa ini masih bersatu seperti dulu kala
Tidakkah engkau bahagia melihat manusia dari berbagai kelompok dan daerah sujud bersama di tanah Ibu Kota?
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Mereka umat yang membela kitab sucinya
Juga pasti rela membela bangsanya
Karena itulah yang dicontohkan Diponegoro, Imam Bonjol, Hasanuddin, dan semua leluhur mereka
Jutaan orang yang berkumpul di sana, jangan kau takut pada mereka
Karena mereka adalah MUSLIM MILIK INDONESIA
Arul Chandrana
02 12 2016
Izin copas puisinya bang….nama abang akan tetap saya tulis sebagai pengarangnya.
Saya juga alumni 212…menangis saya membaca puisi ini. Sungguh indah dan kena di hati saya. Terkenang lagi dg peristiwa 212 itu.
Silakan, Mas. Semoga ini menjadi bagian dari dakwah kita